Maraknya Perangkat TIK yang dipakai Siswa dalam Proses Pembelajaran

Standard

TIK menjadi salah satu gelombang perubahan dalam proses pembelajaran atau pendidikan. Dahulu proses belajar hanya dilakukan di dalam sebuah ruang kelas dimana terdapat siswa dan guru, tetapi sekarang ruang kelas tidak hanya dibatasi oleh dinding dan papan tulis saja. Kegiatan belajar pun sekarang dapat dilakukan dengan lebih interaktif dan bersifat dua arah. Proses belajar yang cenderung pasif saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh para siswa dan guru. Dengan hadirnya internet para siswa dituntut untuk belajar mandiri dalam penyerapan informasi. Informasi tidak hanya didapat dari pendidik tetapi juga dari media komputer, sehingga dapat mendorong peningkatan efisiensi pengelolaan kegiatan belajar.

Media teknologi yang sangat dasar dalam mengakses segala bentuk informasi adalah komputer. Teknologi komputer merupakan sebuah proses pengiriman informasi yang lebih efektif dibandingkan dengan teknologi lainnya.[3] Komputer digunakan oleh masyarakat sebagai media untuk menghubungkan kita dengan masyarakat luas lainnya melalui akses informasi yang bisa di dapat dari komputer. Komputer juga digunakan oleh masyarakat untuk media belajar. Dengan adanya komputer, masyarakat dapat mengakses informasi dalam berbagai bentuk seperti video, gambar, dan teks. Selain itu dengan adanya komputer, masyarakat juga dapat mengakses internet sehingga akses dan penyebaran informasi dapat lebih mudah dan bersifat interaktif.

Computer Mediated Communication merupakan salah satu teori yang dapat menjelaskan mengenai media baru yang sekarang ini muncul, Computer Mediated Communication merupakan sebuah proses dimana seseorang menciptakan, melakukan pertukaran dan melihat informasi itu dengan menggunakan sistem jaringan telekomunikasi yang memfasilitasi encoding, transmisi, dan pesan decoding. Computer Mediated Communication bukan hanya sekedar alat, tetapi lebih kepada teknologi, media, dan hubungan sosial. CMC tidak hanya menjelaskan mengenai struktur hubungan sosial, tetapi lebih kepada dimana adanya ruang sehingga hubungan sosial terjadi dan alat yang digunakan oleh individu untuk masuk kedalam ruang tersebut.

Perkembangan internet dapat menghilangkan hambatan jarak, waktu, dan ruang, sehingga dapat membantu penyerapan informasi dan komunikasi. Internet digunakan masyarakat untuk berkomunikasi, ini merupakan pola baru dalam berkomunikasi dimana dengan internet dapat menjawab kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi secara luas tanpa batas wilayah, cepat dan efisien. Inilah yang kemudian menjadi bentuk dari media baru. Media baru merupakan media yang berbasis komputer dengan internet sebagai sebagai penghubungnya. Media baru mempunyai daya tarik bagi masyarakat untuk menggunakannya, seperti adanya kebebasan untuk melakukakn interaktivitas, user dapat memegang kendali untuk melakukan browsing apapun.

Namun, kendala yang dihadapi sekarang ini ialah masih adanya kesenjangan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, dan juga perkembangan internet terkadang membawa dampak negatif bagi norma masyarakat sehingga diperlukan integrasi penggunaan TIK yang mendidik. Pada tahun 2011 ini, Pustekkom Depdiknas sebagai lembaga yang mengelola Jardiknas, berencana untuk menggelar jardiknas di 16.678 titik Schoolnet

jejaring pendidikan nasional (Jardiknas) diluncurkan pada tahun 2006 sampai dengan sekarang. Jardiknas merupakan Jaringan area luas yang menghubungkan kantor dinas pendidikan, mulai dari tingkat kabupaten atau kota hingga tingkat provinsi. Serta menghubungkan sekolah – sekolah dan perguruan tinggi yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Jejaring ini dirancang untuk memberikan kelancaran dan mengoptimalisasikan arus komunikasi informasi dan data antar pelaksana pendidikan. Sehingga data dan informasi yang diterima menjadi lebih optimal, efektif, dan efisien. [7]

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu

  1. Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
  2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
  3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.

Disinilah peran dan fungsi teknologi informasi untuk menghilangkan  berkembangnya sel dua, tiga dan empat berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan cara:

  1. Meminimalisir kelemahan internal dengan mengadakan perkenalan teknologi informasi global dengan alat teknologi informasi itu sendiri (radio, televisi, computer )
  2. Mengembangkan teknologi informasi menjangkau seluruh daerah dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless Network connection, LAN ), dan
  3. Pengembangan warga institusi pendidikan menjadi masyarakat berbasis teknologi informasi agar dapat terdampingan dengan teknologi informasi melalui alat-alat teknologi informasi.

Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika,Alavi dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu

  • memperbaiki  competitive positioning;
  • meningkatkan brand image;
  • meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran;
  • meningkatkan kepuasan siswa;
  • meningkatkan pendapatan;
  • memperluas basis siswa;
  • meningkatkan kualitas pelayanan;
  • mengurangi biaya operasi; dan
  • mengembangkan produk dan layanan baru.

Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di Indonesia yang berlomba lomba berinvestasi dalam bidang TI untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal yang kuat.

Perkembangan jaman telah mempengaruhi berbagai bidang dalam kehidupan seperti teknologi, ekonomi, pendidikan, lingkungan hingga politik. Teknologi merupakan salah satu bidang yang perekembangannya sangat pesat. Dengan berkembangnya salah satu bidang yang berperan penting bagi kemajuan hidup seseorang maka hal tersebut akan lebih mudah tercapai apabila bidang lainnya dapat menyeimbangi perkembangan di bidang teknologi. Selain teknologi, terdapat bidang lain yang ternyata memiliki peranan terpenting yaitu pendidikan. Jangan sampai dunia pendidikan tertinggal atau ditinggalkan oleh perkembangan tersebut. Dengan berpengaruhnya kedua bidang tersebut maka pendidikan dan teknologi dapat saling melengkapi, dimana pendidikan yang meliputi pembelajaran dapat di dukung dengan sesuatu yang baru misalnya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

Pada masa sekarang ini, hampir semua aktivitas dapat dilakukan dengan teknologi, contoh terdekatnya adalah teknologi komputer. Setiap waktu orang dapat melihat perkembangan teknologi dari hari ke hari dan teknologi tersebut dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan beberapa aktifitas dengan cepat dan tepat. Sudah banyak sekolah yang memiliki fasilitas teknologi yang baik. Namun pada praktiknya di beberapa sekolah, fasilitas tersebut kurang dimanfaatkan dalam penyampaian materi pembelajaran terutama mata pelajaran matematika.

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan komunikasi yang transaksional yang bersifat timbal balik baik diantara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa dan lingkungan belajar dalam upaya mencapaian tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2001). Dalam proses pembelajaran guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang. Namun untuk mendapatkan pembelajaran yang optimal dibutuhkan beberapa hal di luar guru dan siswa yang dapat menunjang proses belajar yaitu salah satunya adalah media untuk penyampaian materi. Edgare Dale yang mengemukakan teori yang kemudian lebih dikenal dengan teori Kerucut Pengalaman, dalam teori ini keberhasilan belajar diukur dengan kadar pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa tergantung perlakukannya dalam belajar, baik perlakukan guru atau dosen atau aktivitas mahasiswa ketika belajar.

Materi matematika cendrung bersifat abstrak dan dinilai monoton sehingga untuk merubah paradigma umum tentang matematika tersebut diperukan alat yang dapat membantu memudahkan pengkomunikasian materi dan memudahkan siswa dalam menerima informasi pembelajaran. Alat pembelajaran tersebut dapat berupa bahan ajar, alat peraga pembelajaran, multimedia pembelajaran, dll. Dari makna pembelajaran di atas disimpulkan bahwa pembelajaran harus mengandung unsur komunikasi dan informasi, hal tersebut berhubungan erat dengan hasil teknolgi yang dapat disesuai dengan pembelajaran.

Secara umum teknologi mencakup dua aspek, yaitu teknologiinformasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memroses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat yang lainnya. Sehingga teknologi informasi dan komunikasi adalah suatu paduan yang tidakdapat dipisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengolahan, dan transfer atau pemindahan informasi antar media (Ahmad, 2011).

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Cepi, 2011) yaitu:

1. Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administrative untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya.

2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.

3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.

Berikut ini adalah beberapa aplikasi Teknologi Pendidikan yang dapat dijadikan alternatif untuk dipilih (Cepi, 2011):

1. Pemanfaatan Sumber Belajar : Pembelajaran seni dapat menggunakan sumber belajar, tidak hanya dosen sebagai sumber belajar utama melainkan juga dapat memanfaatkan alat (harware), matterial berupa bahan pembelajaran, teknik dan juga setting berupa lingkungan alam sekitar yang dapat dieksplorasi lebih jauh untuk pembelajaran seni.

2. Penggunaan multimedia presentasi : Dalam kegiatan mengajar penggunaan multimedia sudah selayaknya untuk lebih dioptimalkan hal ini didasari atas alasan kebermaknaan hasil belajar dan maraknya perangkat multimedia seperti software misalnya Power Point, Director dan Hardware seperti Multimedia Projector / LCD projector.

3. Penggunaan Media Pembelajaran : Berdasarkan riset penggunaan media, pada umumnya menyatakan bahwa penggunaan media cukup efektif untuk meningkatkan hasill belajar, mengaktifkan mahasiswa dan meningkatkan motifasi belajar.Pembelajaran seni dapat menggunakan pilihan media seperti video, film, media projector, dan printed material.

4. Penggunaan Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer (CBI) : Pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan secara konvensional (big group) namun dapat pula dilakukan secara individual (individual lerning) yang menggunakan perangkat komputer sebagai alat bantu belajar, dengan program ini mahasiswa secara aktif interaktif dapat belajar secara tuntas terhadap satu materi pembelajaran.

5. Pengembangan Standar Operational Procedur (SOP) untuk Pembelajaran Praktikum : Hal ini diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran untuk peningkatan aspek skill melalui praktikum, dengan mengetahui prosedur sebelum praktikum diharapkan resiko ketidak efisiensian pembelajaran akan teratasi.

6. Pemanfaatan Internet sebagai Sumber belajar : internet dapat digunakan sebagai sumber untuk mengeksplorasi pengetahuan ilmu termasuk pengetahuan tentang seni dan juga dapat digunakan sebagai saran untuk publikasi informasi dan produk seni.

Dalam pemanfaatan teknologi ini Heinich, Molenda, & Russel (1996) mengemukakan bahwa : “…It has ability to control and integrate a wide variety of media still pictures, graphics and moving images, as well as printed information. The computer can also record, analyze, and react to student responses that are typed on a keyboard or selected with a mouse. “ (hal. 228). Di dalam dunia pendidikan, komputer dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik yaitu menjadi alat peraga atau media pembelajaran. Sebagai media tutorial, komputer memiliki keunggulan dalam hal interaksi, menumbuhkan minat belajar mandiri serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Secara umum segala hal hasil aplikasi teknologi dalam pendidikan akan mampu :

1. Menyebarkan informasi secara meluas, seragam dan cepat

2. Membantu, melengkapi dan (dalam hal tertentu) menggantikan tugas guru

3. Dipakai untuk melakukan kegiatan instruksional baik secara langsung maupun sebagai produk sampingan

4. Menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengundang partisipasi masyarakat

5. Menambah keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar

6. Menambah daya tarik untuk belajar

7. Membantu mengubah sikap pemakai

8. Mempengaruhi pandangan pemakai terhadap bahan dan proses

9. Mempunyai keuntungan rasio efektivitas biaya, bila dibandingkan dengan system tradisional. (Miarso, 1981)

Berhubungan dengan pesatnya perkembangan teknologi, produk dari teknologi dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika. Terutama untuk sekolah-sekolah yang sudah memiliki fasilitas teknologi yang baik. Sangat disayangkan apabila sekolah-sekolah tersebut menggunakan fasilitasnya sesekali saja dan jarang sekali dimanfaatkan untuk pembelajaran, terutama pembelajaran matematika. Namun untuk sekolah-sekolah yang belum memiliki fasilitas tersebut, jangan jadikan penggunaan teknologi pada pembelajaran ini sebagai beban karena pada hakikatnya teknologi di buat untuk mempermudah atau mengefisienkan sesuatu pekerjaan bukan untuk mempersulit dan membebani pengguna.

Leave a comment