penelitian pendidikan

Standard

Pengertian Penelitian

“Penelitian diartikan sebagai suatu proses pemgumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmah, baik yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif.”

Menurut Mc Millan dan Schumacher dalam Nana Syaodih Sukmadinata, “ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan (sintesis) dan mereview, (5) menggunakan dan mengevaluassi oleh pelaksana.”

 

Pengertian Metode Penelitian Pendidikan

Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannnya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dala bidang pendidikan.

 

Jenis-jenis Penelitian

Jenis-jenis penelitian penelitian dapat dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi (level of explanation) dan waktu.

Menurut bidang, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian akademis, profesional dan institusional. Dari segi tujuan, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian murni dan terapan. Dari segi metode peneitian dapat dibedakan menjadi penelitian survey, expostfacto, eksperimen, naturalistik, policy research, evaluation research, action research, sejarah, dan Research and Development (R&D).  Dari level of explanation dapat dibedakan menjadi penelitian deskriptif, komparatif, dan assosiatif. Dari segi waktu dapat dibedakan menjadi penelitian cross sectional dan longitudinal.

Penelitian menurut bidang

Penelitian menurut bidang dibagi menjadi 3 bidang, yaitu :

  1. Penelitian akademik

Penelitian akademik yaitu penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, dan disertasi. Tujuannya sebagai sarana edukatif. Variabel penelitian terbatas serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan S1, S2, maupun S3.

  1. Penelitian Profesional

Penelitian profesional yaitu penelitian yang dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai peneliti (termasuk dosen). Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pengetahuan (ilmu, teknologi dan seni) baru. Sedangkan variabel penelitiannya lengkap, kecanggihan analisis disesuaikan dengan kepentingan masyarakat ilmiah.

  1. Penelitian Institusional

Penelitian institusional bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan lembaga.

 

Jenis-jenis penelitian dalam buku karangan Nana Syaodih Sukmadinata, dibedakan berdasarkan :

  1. Jenis penelitian berdasarkan pendekatan

Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda.

 

Asumsi tentang realita

–       Penelitian kuantitatif, didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan-perasaan individual.

–       Penelitian kualitatif didasari oleh konsep konstruktivisme, yang memiliki pandangan bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah.

 

Tujuan penelitian

–       Penelitian kuantitatif : untuk mencari hubungan dan mejelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosialyang terukur.

–       Penelitian kualitatif : untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan.

 

Metode dan proses penelitian

–       Penelitian kuantitatif

Penelitian kuantitatif memiliki serangkaian langkah-langkah atau prosedur baku yang menjadi pegangan para peneliti. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup, sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

–       Penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif menggunakan strategi dan prosedur penelitian yang sangat fleksibel. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data.

 

            Kajian khas

–       Penelitian kuantitatif

Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimen atau korelasional senagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bas, variabel-variabel ekstraneus.

–       Penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti, sebagai ciri khasnya.

 

            Peranan peneliti

–       Penelitian kuantitatif

Dalam Penelitian kuantitatif, peneliti terepas dari objek yang ditelliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti.

–       Penelitian kualitatif

Dalam Penelitian kualitatif, peneliti lebur dengan situasi yang diteliti.

 

  1. Jenis-jenis Penelitian berdasarkan fungsinya

1)    Penelitian Dasar

Penelitian dasar disebut juga peneltian murni atau penelitia pokok. Bertolak dari suatu teori, penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksi fenomena-fenomena alam dan sosial.

Tujuan penelitian dasar adalah :

  • Menambah pengetahuan kita dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah
  • Meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah

2)    Penelitian Terapan

Penelitian Terapan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, pnerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

Tujuan : mencari solusi tentang masalah-masalah dalam bidang tertentu.

3)    Penelitian Evaluatif

Penelitian evaluatif difokuskan pada suatu kegiatan dalam satu unit tertentu. Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan tertentu, dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut.

 

  1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

1)    Penelitian Deskriptif

Penelitian Deskriptif  ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya.

2)    Penelitian Prediktif

Penelitian Prediktif ditujukan untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

3)    Penelitian Improftif

Penelitian Improftif ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan ssuatu keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

4)    Penelitian Eksplanatif

Penelitian Eksplanatif ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel.

 

 

 

 

Macam-macam metode penelitian dalam Sugiyono (2012:10)

 

 
   

 

 

 

 

 

 

 

 

 
   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penelitian dan pengembangan merupakan “jembatan” antara penelitian dasar dengan penelitian terapan, dimana penelitian dasar bertujuan untuk “to discover new knowledge about fundamental phenomena” dan applied research bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan. Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk mengembangkan produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan mevalidasi suatu produk.

 

 

Basic Research              Research & Development                Applied Research

 

 
   

 

 

 

            Penemuan ilmu                               Penemuan,                           Menerapkan

            Baru                                          Pengembangan dan                    ilmu/produk

                                                                 Pengujian produk

 

Gambar 1.1 Penelitian dan pengembangan merupakan “jembatn” antara basic research daan applied research

 

Selanjutnya menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2012:11), “One way to bridge the gap between research and practice in education is to Research & Development”. Pada umumnya penelitian R & D bersifat longitudinal (beberapa tahap). Untuk penelitian analisis kebutuhan digunakan metode penelitian dasar (basic research). Selanjutnya, untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen, atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut, dinamakan penelitian terapan (applied research).

Metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik/ kualitatif juga dapat ditempatkan dalam satugaris kontinum, seperti ditunjukkan pada

 

Metode                                                           Metode                                   Metode

Eksperimen                                                   Survey                                   Naturalistik

 

 

 

Gambar 1.2. Kedudukan metode penelitian Eksperimen, Survey, dan Natralistik

 

Dari gambar 1.2 berikut terlihat bahwa, metode penelitian eksperimen sangat tidak alamiah/natural karena tempat penelitian di laboratorium  dalam kondisi yang terkontrol sehingga tidak terdapat pengaruh dari luar. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Metode penelitian naturalistik/ kualitatif, digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah dan penelitian tidak membuat perlakuan karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandanagan peneliti.

 

Berdasarkan jenis-jenis penelitian seperti tersebut dii atas, maka dapat dikemukakan sisini bahwa, yang termasuk dalam metode kuatitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangakan yang termassuk dalam metode kualitatif, yaitu metode naturalistik. Penelitian untuk basicresearch pada umumnya menggunakan metodee eksperimen dan kualitatif, applied reserach menggunakan eksperimen dan survey, dan R&D dapat menggunakan survey, kualitatif, dan eksperimen.

 

Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode penelitian kualitatif adalah metoe penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

 

Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif

Untuk memahami   metode penelitian kualitaif dan kuantitatif secara lebih mendalam, maka hars diketahui perbedaannya. Perbedan antara metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi tiiga hal, yaitu perbedaan tentng aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.

  1. Perbedaan aksioma

Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai. Dibawah ini merupakan perbedaan aksioma antara penelitian kualitatif dan kuantitatif :

 

Aksioma Dasar

Metode Kuantitatif

Metode Kualitatif

Sifat Realitas

Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur

Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman

Hubungan peneliti dengan yang diteliti

Independen, supaya terbangun obyektivitas

Interaktif dengan sumber data supaya memperoleh makna

Hubungan variabel

Sebab-akibat (kausal)

Timbal balik/interaktif

Kemungkinan generalisasi

Cenderung membuat generalsasi

Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)

Peranan nilai

Cenderung bebas nilai

Terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data

 

  1. Karakteristik Penelitian

Karakteristik penelitian kualitatif  menurut Bogdan and Biklen dalam Sugiyono (2012:21) adalah sebagai berikut :

  1. Qualitative research has the natural setting as the direct source of data and researcher is the key instrument
  2. Qualitative research is desriptive. The data collected is in the form of words of pictures rather than number.
  3. Qualitative research are concerned with process rather than simply with outcomes or products.
  4. Qualitative research tend to analyze their data inductively
  5. “meaning” is of essential to the qualitative approach

Berdasarkan karakteristik tersebut dapat dikemukakan bahwa penelitian kualitatif itu :

  1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti aadalah instrumn kunci.
  2. Penelitian lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
  3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk.
  4. Penelitian kualitatiif lebih menekankan makna.

Untuk memahami secara lebih jelas dan rinci tentang metode kualitatif, maka perlu memahami perbedaan antar kedua metode tersebut. Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat dengan cara membandingkan antara kedua metode tersebut. Berikut dikemukakan perbedaan karakteristik antara metode kualitatif dan kuantitatif :

 

Metode Kuantitatif

Metode Kualitatif

Aspek

  1. Spesifik, jelas, rinci
  2. Ditentukan secara mantap sejak awal
  3. Menjadi pegangan langkah demi langkah
  1. Umum
  2. Fleksibel
  3. Berkembang dan muncul dalam proses penelitian

Tujuan

  1. Menunjukkan hubungan antar variabel
  2. Menguji teori
  3. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
  1. Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
  2. Menemukan teori
  3. Menggambarkan realitas yang kompleks
  4. Memperoleh pemahaman makna

Teknik pengumpulan data

  1. Keusioner
  2. Observasi dan wawancara terstruktur
  1. Participant observation
  2. In dept interview
  3. Dokumentasi
  4. Tringulasi

Instumen penelitian

  1. Test, angket, wawancara terstruktur
  2. Instrumen yang telah terstandar
  1. Penelti sebagai instrumen
  2. Buku catatan, tape recorder, camera, handycam, dan lain-lain

Data

  1. Kuantitatif
  2. Hasil pengukurann variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instumen
  1. Deskriptif kualitatif
  2. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapa, dan tindakan responden, dokumen dan lain-lain

Sampel

  1. Besar
  2. Representatif
  3. Sedapat mungkin random
  4. Ditentukan sejak awal
  1. Kecil
  2. Tidak representatif
  3. Purposive, snowball
  4. Berkembang selama proses penelitian

Analisis

  1. Setelah selesai pengumpulan data
  2. Deduktif
  3. Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis
  1. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
  2. Induktif
  3. Mencari pola, model, tema, teori

Hubungan dengan responden

  1. Dibuat berjarak,bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
  2. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden
  3. Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
  1. Empati, akrab supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
  2. Kedudukan sama bahkan sampai sebagai guru, konsultan
  3. Jaangka lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori

Usulan desain

  1. Luas dan rinci
  2. Literatur  yang berhubungan dengan masalah, dan variabel yang diteliti
  3. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya
  4. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
  5. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
  6. Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan
  1. Singkat, umum bersifat sementara
  2. Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
  3. Prosedur bersiifat utama, seperti akan merencanakan tour/piknik
  4. Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
  5. Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
  6. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan

Kapan penelitian dianggap selesai?

Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan

Setelah tidak ada data yang dianggap baru/jenuh

Kepercayaan terhadap hasil penelitian

Pengujian validitas dan realibilitas instrumen

Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian

 

Proses penelitian

Perbedaan anatara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif juga dapat dilihat dari proses penelitian. Proses dalam metode penelitian kuantitatif bersifat linier dan kualitatif bersifat sirkuler.

  1. Proses Penelitian Kuantitatif

Penelitian pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari objek yang diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Supaya peneliti dapat menggali masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. Selanjutnya, supaya masalah dapat dijawab, maka dengan baik masalah tersebut dirumuskan secara spesifik dan pada umumnya dibuat dalam bentuk kalimat tanya.

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis), maka peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (hipotesis). Jadi, kalau jawaban terhadap rumusan masalah yang baru diddasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual), maka jawaban itu disebut hipotesis.

Berdasarkan proses penelitian kuantitatif di atas, maka tampak bahwa proses penelitian kuatitatif bersifat linier, dimana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis, mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan dan saran.

Penggunaan konsep ddan teori yang relevan serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang mendahului guna menyusun hipotesis merupakan aspek logika (logico hypothetico), sedangkan pemilihan metode penelitian, menyusun instrument, mengumpulkan data dan analisisnya adalah merupakan aspek metodologi untuk menverifikasikan hipotesis yang diajukan.

 

  1. Proses Penelitian Kualitatif

Peneliti kualitatif belum memiliki masalah atau keinginan yang jelas, tetapi dapat langsung memasuki objek/lapangan. Pada waktu memasuki objek, peneliti tentu masih merasa asing terhadap objek tersebut. Setelah memasuki objek, peneliti kualiatatif akan melihat segala sesuatu yang ada di tempat itu yang masih berrsifat umum.

Pada pertama yang disebut tahap orientasi atau deskripsi, peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi yang diperolehnya.

Pada tahap 2, tahap reduksi/focus, peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama. Pada proses reduksi ini, peneliti mereduksi data yang ditemukan pada tahap I untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap ini, peneliti menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan baru. Data yang dirasa tidak dipakai disingkirkan.

Proses penelitian kualitatif, pada tahap ke 3 adalah tahap selection. Pada tahap ini penelitimenguraikan focus yang telah ditetapkan lebih rinci. Setelah melakuan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.

Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan data atau informasi yng sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga harus mampu menghasilakan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi maslah dan meningkatkan taraf hidup manusia.

Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi, seleksi) tersebut dilakuakan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber.

Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan

  1. Pengertian dan Pendidikan

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulai, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

Selanjutnya dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,  berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjdai warganegara yang demokratis, serta bertanggung jwab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

  1. Ruang Penelitian Pendidikan

Ruang lingkup penelitian pendidikan di Indonesia meliputi penelitian pada tingkat kebijakan, tingkat managerial dan institusional.

Pada lingkup kebijakan pendidikan, penelitian pendidikan terdapat enam bidang, yaitu:

  1. Perumusan kebijakan tentang pendidikan yang dilakukan oleh MPR Kebijakan Presiden dan DPR tentang Pendidikan
  2. Kebijakan Mendiknas tentang Pendidikan
  3. Kebijakan Dirjen, Gubernur, Bupati, Walikota, Diknas tentang pendidikan
  4. Implementasi kebijakan pendidikan
  5. Output dan Outcome Kebijakan Pendidikan

 

 

Pada lingkup manajerial, penelitian pendidikan meliputi bidang:

  1. Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional, propinsi/kabupaten/kota dan lembaga
  2. Organisasi Diknas, Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota dan institusi pendidikan
  3. Kepemimpinan Pendidikan
  4. Ekonomi Pendidikan
  5. Bangunan pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan
  6. Hubungan kerjasama antar lembaga pendidikan
  7. Koordinasi pendidikan dari pusat ke daerah
  8. SDM tenaga kependidikan
  9. Evaluasi pendidikan
  10. Kearsipan, perpustakaan dan musium pendidikan

Pada tingkat institusional lingkup penelitian meliputi berbagai bidang, yaitu :

  1. Aspirasi masyarakat dalam memilih pendidikan
  2. Pemasaran lembaga pendidikan
  3. Sistem seleksi murid baru
  4. Kurikulum, silabe
  5. Teknologi pembelajaran
  6. Media pendidikan, buku ajar, dll
  7. Penampilan mengajar guru
  8. Manajemen kelas
  9. Sistem evaluasi belajar
  10. Sistem ujian akhir
  11. Kuantitas dan kualitas lulusan
  12. Manajemen kelas
  13. Unit Produksi
  14. Perkembangan karir lulusan
  15. Pembiayaan pendidikan
  16. Profil pekerjaan dan tenaga kerja DUDI
  17. Kebutuhan masyarakat akan lulusan pendidikan

 

Jadi, pendidikan itu tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di masyarakat yang memerlukan institusi sekolah dan masyarakat yang menggunakan lulusan sekolah. Penelitian pada bidang pendidikan juga dapat dilakuakan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu, dengan menggunakan berbagai metode pendidikan, seperti yang telah dikemukakan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a comment