Maraknya Perangkat TIK yang dipakai Siswa dalam Proses Pembelajaran

Standard

TIK menjadi salah satu gelombang perubahan dalam proses pembelajaran atau pendidikan. Dahulu proses belajar hanya dilakukan di dalam sebuah ruang kelas dimana terdapat siswa dan guru, tetapi sekarang ruang kelas tidak hanya dibatasi oleh dinding dan papan tulis saja. Kegiatan belajar pun sekarang dapat dilakukan dengan lebih interaktif dan bersifat dua arah. Proses belajar yang cenderung pasif saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh para siswa dan guru. Dengan hadirnya internet para siswa dituntut untuk belajar mandiri dalam penyerapan informasi. Informasi tidak hanya didapat dari pendidik tetapi juga dari media komputer, sehingga dapat mendorong peningkatan efisiensi pengelolaan kegiatan belajar.

Media teknologi yang sangat dasar dalam mengakses segala bentuk informasi adalah komputer. Teknologi komputer merupakan sebuah proses pengiriman informasi yang lebih efektif dibandingkan dengan teknologi lainnya.[3] Komputer digunakan oleh masyarakat sebagai media untuk menghubungkan kita dengan masyarakat luas lainnya melalui akses informasi yang bisa di dapat dari komputer. Komputer juga digunakan oleh masyarakat untuk media belajar. Dengan adanya komputer, masyarakat dapat mengakses informasi dalam berbagai bentuk seperti video, gambar, dan teks. Selain itu dengan adanya komputer, masyarakat juga dapat mengakses internet sehingga akses dan penyebaran informasi dapat lebih mudah dan bersifat interaktif.

Computer Mediated Communication merupakan salah satu teori yang dapat menjelaskan mengenai media baru yang sekarang ini muncul, Computer Mediated Communication merupakan sebuah proses dimana seseorang menciptakan, melakukan pertukaran dan melihat informasi itu dengan menggunakan sistem jaringan telekomunikasi yang memfasilitasi encoding, transmisi, dan pesan decoding. Computer Mediated Communication bukan hanya sekedar alat, tetapi lebih kepada teknologi, media, dan hubungan sosial. CMC tidak hanya menjelaskan mengenai struktur hubungan sosial, tetapi lebih kepada dimana adanya ruang sehingga hubungan sosial terjadi dan alat yang digunakan oleh individu untuk masuk kedalam ruang tersebut.

Perkembangan internet dapat menghilangkan hambatan jarak, waktu, dan ruang, sehingga dapat membantu penyerapan informasi dan komunikasi. Internet digunakan masyarakat untuk berkomunikasi, ini merupakan pola baru dalam berkomunikasi dimana dengan internet dapat menjawab kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi secara luas tanpa batas wilayah, cepat dan efisien. Inilah yang kemudian menjadi bentuk dari media baru. Media baru merupakan media yang berbasis komputer dengan internet sebagai sebagai penghubungnya. Media baru mempunyai daya tarik bagi masyarakat untuk menggunakannya, seperti adanya kebebasan untuk melakukakn interaktivitas, user dapat memegang kendali untuk melakukan browsing apapun.

Namun, kendala yang dihadapi sekarang ini ialah masih adanya kesenjangan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, dan juga perkembangan internet terkadang membawa dampak negatif bagi norma masyarakat sehingga diperlukan integrasi penggunaan TIK yang mendidik. Pada tahun 2011 ini, Pustekkom Depdiknas sebagai lembaga yang mengelola Jardiknas, berencana untuk menggelar jardiknas di 16.678 titik Schoolnet

jejaring pendidikan nasional (Jardiknas) diluncurkan pada tahun 2006 sampai dengan sekarang. Jardiknas merupakan Jaringan area luas yang menghubungkan kantor dinas pendidikan, mulai dari tingkat kabupaten atau kota hingga tingkat provinsi. Serta menghubungkan sekolah – sekolah dan perguruan tinggi yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Jejaring ini dirancang untuk memberikan kelancaran dan mengoptimalisasikan arus komunikasi informasi dan data antar pelaksana pendidikan. Sehingga data dan informasi yang diterima menjadi lebih optimal, efektif, dan efisien. [7]

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu

  1. Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
  2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
  3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.

Disinilah peran dan fungsi teknologi informasi untuk menghilangkan  berkembangnya sel dua, tiga dan empat berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan cara:

  1. Meminimalisir kelemahan internal dengan mengadakan perkenalan teknologi informasi global dengan alat teknologi informasi itu sendiri (radio, televisi, computer )
  2. Mengembangkan teknologi informasi menjangkau seluruh daerah dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless Network connection, LAN ), dan
  3. Pengembangan warga institusi pendidikan menjadi masyarakat berbasis teknologi informasi agar dapat terdampingan dengan teknologi informasi melalui alat-alat teknologi informasi.

Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika,Alavi dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu

  • memperbaiki  competitive positioning;
  • meningkatkan brand image;
  • meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran;
  • meningkatkan kepuasan siswa;
  • meningkatkan pendapatan;
  • memperluas basis siswa;
  • meningkatkan kualitas pelayanan;
  • mengurangi biaya operasi; dan
  • mengembangkan produk dan layanan baru.

Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di Indonesia yang berlomba lomba berinvestasi dalam bidang TI untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal yang kuat.

Perkembangan jaman telah mempengaruhi berbagai bidang dalam kehidupan seperti teknologi, ekonomi, pendidikan, lingkungan hingga politik. Teknologi merupakan salah satu bidang yang perekembangannya sangat pesat. Dengan berkembangnya salah satu bidang yang berperan penting bagi kemajuan hidup seseorang maka hal tersebut akan lebih mudah tercapai apabila bidang lainnya dapat menyeimbangi perkembangan di bidang teknologi. Selain teknologi, terdapat bidang lain yang ternyata memiliki peranan terpenting yaitu pendidikan. Jangan sampai dunia pendidikan tertinggal atau ditinggalkan oleh perkembangan tersebut. Dengan berpengaruhnya kedua bidang tersebut maka pendidikan dan teknologi dapat saling melengkapi, dimana pendidikan yang meliputi pembelajaran dapat di dukung dengan sesuatu yang baru misalnya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

Pada masa sekarang ini, hampir semua aktivitas dapat dilakukan dengan teknologi, contoh terdekatnya adalah teknologi komputer. Setiap waktu orang dapat melihat perkembangan teknologi dari hari ke hari dan teknologi tersebut dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan beberapa aktifitas dengan cepat dan tepat. Sudah banyak sekolah yang memiliki fasilitas teknologi yang baik. Namun pada praktiknya di beberapa sekolah, fasilitas tersebut kurang dimanfaatkan dalam penyampaian materi pembelajaran terutama mata pelajaran matematika.

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan komunikasi yang transaksional yang bersifat timbal balik baik diantara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa dan lingkungan belajar dalam upaya mencapaian tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2001). Dalam proses pembelajaran guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang. Namun untuk mendapatkan pembelajaran yang optimal dibutuhkan beberapa hal di luar guru dan siswa yang dapat menunjang proses belajar yaitu salah satunya adalah media untuk penyampaian materi. Edgare Dale yang mengemukakan teori yang kemudian lebih dikenal dengan teori Kerucut Pengalaman, dalam teori ini keberhasilan belajar diukur dengan kadar pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa tergantung perlakukannya dalam belajar, baik perlakukan guru atau dosen atau aktivitas mahasiswa ketika belajar.

Materi matematika cendrung bersifat abstrak dan dinilai monoton sehingga untuk merubah paradigma umum tentang matematika tersebut diperukan alat yang dapat membantu memudahkan pengkomunikasian materi dan memudahkan siswa dalam menerima informasi pembelajaran. Alat pembelajaran tersebut dapat berupa bahan ajar, alat peraga pembelajaran, multimedia pembelajaran, dll. Dari makna pembelajaran di atas disimpulkan bahwa pembelajaran harus mengandung unsur komunikasi dan informasi, hal tersebut berhubungan erat dengan hasil teknolgi yang dapat disesuai dengan pembelajaran.

Secara umum teknologi mencakup dua aspek, yaitu teknologiinformasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memroses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat yang lainnya. Sehingga teknologi informasi dan komunikasi adalah suatu paduan yang tidakdapat dipisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengolahan, dan transfer atau pemindahan informasi antar media (Ahmad, 2011).

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Cepi, 2011) yaitu:

1. Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administrative untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya.

2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.

3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.

Berikut ini adalah beberapa aplikasi Teknologi Pendidikan yang dapat dijadikan alternatif untuk dipilih (Cepi, 2011):

1. Pemanfaatan Sumber Belajar : Pembelajaran seni dapat menggunakan sumber belajar, tidak hanya dosen sebagai sumber belajar utama melainkan juga dapat memanfaatkan alat (harware), matterial berupa bahan pembelajaran, teknik dan juga setting berupa lingkungan alam sekitar yang dapat dieksplorasi lebih jauh untuk pembelajaran seni.

2. Penggunaan multimedia presentasi : Dalam kegiatan mengajar penggunaan multimedia sudah selayaknya untuk lebih dioptimalkan hal ini didasari atas alasan kebermaknaan hasil belajar dan maraknya perangkat multimedia seperti software misalnya Power Point, Director dan Hardware seperti Multimedia Projector / LCD projector.

3. Penggunaan Media Pembelajaran : Berdasarkan riset penggunaan media, pada umumnya menyatakan bahwa penggunaan media cukup efektif untuk meningkatkan hasill belajar, mengaktifkan mahasiswa dan meningkatkan motifasi belajar.Pembelajaran seni dapat menggunakan pilihan media seperti video, film, media projector, dan printed material.

4. Penggunaan Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer (CBI) : Pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan secara konvensional (big group) namun dapat pula dilakukan secara individual (individual lerning) yang menggunakan perangkat komputer sebagai alat bantu belajar, dengan program ini mahasiswa secara aktif interaktif dapat belajar secara tuntas terhadap satu materi pembelajaran.

5. Pengembangan Standar Operational Procedur (SOP) untuk Pembelajaran Praktikum : Hal ini diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran untuk peningkatan aspek skill melalui praktikum, dengan mengetahui prosedur sebelum praktikum diharapkan resiko ketidak efisiensian pembelajaran akan teratasi.

6. Pemanfaatan Internet sebagai Sumber belajar : internet dapat digunakan sebagai sumber untuk mengeksplorasi pengetahuan ilmu termasuk pengetahuan tentang seni dan juga dapat digunakan sebagai saran untuk publikasi informasi dan produk seni.

Dalam pemanfaatan teknologi ini Heinich, Molenda, & Russel (1996) mengemukakan bahwa : “…It has ability to control and integrate a wide variety of media still pictures, graphics and moving images, as well as printed information. The computer can also record, analyze, and react to student responses that are typed on a keyboard or selected with a mouse. “ (hal. 228). Di dalam dunia pendidikan, komputer dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik yaitu menjadi alat peraga atau media pembelajaran. Sebagai media tutorial, komputer memiliki keunggulan dalam hal interaksi, menumbuhkan minat belajar mandiri serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Secara umum segala hal hasil aplikasi teknologi dalam pendidikan akan mampu :

1. Menyebarkan informasi secara meluas, seragam dan cepat

2. Membantu, melengkapi dan (dalam hal tertentu) menggantikan tugas guru

3. Dipakai untuk melakukan kegiatan instruksional baik secara langsung maupun sebagai produk sampingan

4. Menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengundang partisipasi masyarakat

5. Menambah keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar

6. Menambah daya tarik untuk belajar

7. Membantu mengubah sikap pemakai

8. Mempengaruhi pandangan pemakai terhadap bahan dan proses

9. Mempunyai keuntungan rasio efektivitas biaya, bila dibandingkan dengan system tradisional. (Miarso, 1981)

Berhubungan dengan pesatnya perkembangan teknologi, produk dari teknologi dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika. Terutama untuk sekolah-sekolah yang sudah memiliki fasilitas teknologi yang baik. Sangat disayangkan apabila sekolah-sekolah tersebut menggunakan fasilitasnya sesekali saja dan jarang sekali dimanfaatkan untuk pembelajaran, terutama pembelajaran matematika. Namun untuk sekolah-sekolah yang belum memiliki fasilitas tersebut, jangan jadikan penggunaan teknologi pada pembelajaran ini sebagai beban karena pada hakikatnya teknologi di buat untuk mempermudah atau mengefisienkan sesuatu pekerjaan bukan untuk mempersulit dan membebani pengguna.

Makalah motif sosial

Standard

 

Kata Pengantar

 

            Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa adanya suatu kendala apapun. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. Nabi yang membawakan pencerahan dalam kehidupan umat manusia dan para pengikut ajaran-ajaranya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

            Dalam makalah ini, penulis mengangkat judul “Motif Sosial”. Dimana dalam hal ini akan disajikan apakah motif sosial itu, serta seperti apa dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya motif sosial. Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahhuan tentang bagaimana perkembangan kelompok dan dinamika itu, bagi penulis dan bagi para pembacanya. Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat ini, belumlah semurna. Oleh karena itu, penulis memerima kritik dan saran yang membangun bagi kemajuan bersama.

            Demikianlah makalah ini penulis sajikan, semoga dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya.

Terima kasih.

 

 

 

Semarang, …….

 

 

 

Penulis

 

 

i

Daftar Isi

 

Kata Pengantar  …………………………………………………………………  i

Daftar Isi  …………………………………………………………………………  ii

Bab I : Pendahuluan

  1. Latar Belakang  ………………………………………………………… 1
  2. Rumusan Masalah  …………………………………………………….. .1
  3. Tujuan Penulisan  ………………………………………………………. 2

Bab II : Pembahasan

  1. Pengertian Motif Sosial  …………………………………………………. 3
  2. Macam-macam Motif Sosial  …………………………………………….5
  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motif Sosial ………………………..6
  4. Beberapa Cara Memotifasi Orang Lain …………………………………………….7

Bab III : Penutup

  1. Kesimpulan  ………………………………………………………..…… 8
  2. Saran  ……………………………………………………………………. 9

Daftar Pustaka

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ii

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

            Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak , alasan , atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu . semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif  , motif – motif manusia dapat bekerja secara sadar , dan juga secara tidak sadar bagi diri manusia . untuk dapat mengerti dan memahami tingkat laku manusia dengan lebih sempurna , maka patutlah kita memahami dan mengerti terlebih dahulu apa dan bagaimana motif – motif dari tingkah lakunya .

            Suatu contoh : apabila seseorang sedang makan siang dirumah tiba – tiba dengan tidak berkata apa – apa meletakkan sendok – garpunya , lompat dari kursi , dan lari keluar maka sukar sekali tingkah laku ini dipahami apabila kita tidak mengetahui motif – motifnya untuk berbuat demikian sehingga kita menganggapnya aneh , tidak sosial atau apapun .

            Motif manusia merupakan dorongan , keinginan , hasrat ,dan tenaga penggerak lainya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu . motif – motif itu memberikan tujuan dan arah kepada tingkah laku kita . kegiatan – kegiatan yang biasa kita lakukan sehari – hari juga mempunyai motif – motifnya tersendiri .

 

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan motif sosial?

2. Apa saja macam-macam motif sosial?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motif sosial?

1

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari motif sosial.

2.  Mengetahui macam-macam motif sosial.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motif sosial.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

1.     Pengertian Motif

a.   Gerungan (1975) :

Motif itu merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

b.   Lindzey, Hall dan Thompson (1975) :

Motif adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku.

c.    Atkinson (1958) :

Motif sebagai sesuatu disposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk menuju ke tujuan tertentu, tujuan ini dapat berupa prestasi, afiliasi ataupun kekuasaan

d.   Sri Mulyani Martaniah (1982) :

Motif adalah suatu konstruksi yang potensial dan laten, yang dibentuk oleh pengalaman-pengalaman, yang secara relatif dapat bertahan meskipun kemungkinan berubah masih ada, dan berfungsi menggerakan serta mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu.

Motif merupakan dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan. motif merupakan suatu pengertian yang mencukupi semua penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

 

  1. 2.      Motif Sosial
  2. . Lindgren (1073)

Motif sosial adalah motif yang dipelajari melalui kontak orang lain dan bahwa lingkungan  individu memegang peranan yang penting.

 

3

  1. Barkowitz (1969)

Motif sosial adalah motif yang mendasari aktivitas individu dalam mereaksi terhadap orang lain.

  1. Max Crimon dan Messick (1976)

Mengatakan bahwa seseorang menunjukan motif sosial, jika ia dalam membuat pilihan memperhitungkan akibatnya bagi orang lain.

  1. Heckhausen (1980)

Motif sosial adalah motif yang menunjukan bahwa tujuan yang ingin dicapai mempunyai interaksi dengan orang lain.

Motif timbul karena adanya kebutuhan/need. Kebutuhan kebutuhan dapat diartikan sebagai:

1)      Satu kekurangan universal dikalangan umat manusia yang dapat membantu dan membawa kebahagiaan pada manusia bila kekurangan itu terpenuhi, walaupun hal itu tidaklah esensiil terhadap kelangsungan hidup manusia.

2)      Sebuah kekurangan yang dapat dipenuhi secara wajar dengan berbagai benda lainnya apabila ada benda khusus yang diingini tidak dapat diperoleh.

3)      Sifat taraf kebutuhan.

 

 

 

4

Motif ini dibedakan menjadi:

  1. Emergency motive / motif darurat.

Ini adalah motif yang membutuhkan tindakan segera karena keadaan sekitarnya menuntut demikian.

  1. Objektif motive / motif objektif

Motif yang berhubungan langsung dengan lingkungan baik berupa individu maupun benda.

 

B.    MACAM-MACAM MOTIF SOSIAL

Gardner Lindzey, calvin S. Hall dan Richard F. Thompson dalam bukunya Psychology (1975, P. 339) mengklasifikasikan motif ke dalam dua hal yaitu:

  1. Drives (needs)

Drive adalah yang mendorong untuk bertindak. Drives yang merupakan proses organic internal disebut drives primer atau drives yang tidak dipelajari. Drives yang lain diperoleh melalui belajar.

  1. Incentives.

Incentives adalah benda atau situasi (keadaan) yang berbeda di dalam lingkungan sekitar kita yang merangsang tingkah laku. Incentives ini merupakan penyebab individu untuk bertindak.

  1. 1.        Macam-macam Motif
    1. Motif Biogenetis

Motif biogenetis ini bercorak universal dan kurang terikat dengan lingkungan kebudayaannya tempat manusia itu kebetulan berada dan berkembang. Motif biogenetis ini adalah assli di dalam diri orang dan berkembang dengan sendirinya.

 

 

 

5

b.     Motif Sosiogenetis

Motif-motif sosiogenetis adalah motifmotif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang. Motif sosiogenetis tidak berkembang dengan sendirinya tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang. Macam motif sosiogenetis banyak sekali dan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan-perbedaanyang terdapat di antara berbagai corak kebudayaan di dunia.

c.     Motif Teogenetis

Motif teogenetis adalah motif yang berasal dari interaksi antara manusia dengan Tuhan seperti yang terwujud dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya sehari-hari dimana ia berusaha merealisasikan norma-norma agamanya

 

C.      FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIF SOSIAL

Teevan dan Smith mengemukakan ada empat sumber perkembangan motif sosial, yaitu:

  1. Interaksi ibu dan anak
  2. Interaksi anak dengan seluruh keluarga
  3. Interaksi anak dengan masyarakat luas
  4. pendidikan formal

faktor-faktor yang mempengaruhi motif sosial meliputi cara-cara mengasuh anak (yang meliputi interaksi antara ibu dengan anak, anak dengan keluarga, anak dengan masyarakat luas, dan pendidikan formal) dan lingkungan kebudayaan.

 

 

 

 

6

 

D.   BEBERAPA CARA MEMOTIVASI ORANG LAIN

Menurut Sartain, North, Strange, Chapman (1973, hal. 324-326) beberapa cara untuk memotivasi orang lain adalah sebagai berikut:

  1. Memotivasi dengan kekerasan/motivating by force.

Cara ini biasa terjadi contohnya dalam Angkatan bersenjata dimana seorang pemimpin akan mengancam para serdadu dengan suatu hukuman, jika mereka tidak atau kurang disiplin. Seperti itulah cara yang digunakan, namun biasanya menimbulkan perasaan tidak senang bagi subjek yang terkena. Di dalam masyarakat yang demokratis cara semacam ini kurang begitu tepat, sebab orang akan memiliki sifat ketergantungan yang besar, dan kurang mampu membutuhkan kesadaran.

 

2. Memotivasi dengan bujukan/motivating by enticement.

Cara yang kedua adalah dengan cara memberikan bujukan atau hadiah, bila orang lain itu mengerjakan sesuatu.bujukan atau hadiah itu dapat berupa:

  • Untuk buruh atau pekerja akan diberikan tambahan upah.
  • Untuk para pelajar akan memberian nilai yang baik.
  • Dapat juga berupa status.

3. Memotivasi dengan identifikasi/motivating by identivication/ Ego – Involvement.

Ini merupakan cara yang terbaik untuk memotivasi orang lain.. Dalam hal ini mereka berbuat sesuatu dengan suatu rasa percaya diri sendiri bahwa apa yang dilakukan itu adalah untuk mencapat tujuan tertentu, ada keinginan dari dalam.

 

 

 

 

7

BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

     Motif sosial adalah keadaan motif yang kompleks yang merupakan sumber dari banyak tindakan manusia. Motif-motif itu disebut sosial karena mereka dipelajari dalam kelompok, khususnya kelopok keluarga ketika mereka tumbuh sebagai anak. Karena biasanya motif ini melibatkan orang lain untuk berinteraksi. Dengan kata lain, motif itu merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

Motif sosial dibagi 3 antara lain,  Motif biogenetis yaitu motif yang bercorak universal dan kurang terikat dengan lingkungan kebudayaannya tempat manusia itu kebetulan berada dan berkembang. Motif biogenetis ini adalah assli di dalam diri orang dan berkembang dengan sendirinya. Motif Sosiogenetis adalah motif- motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang. Motif sosiogenetis tidak berkembang dengan sendirinya tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang. Macam motif sosiogenetis banyak sekali dan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan-perbedaanyang terdapat di antara berbagai corak kebudayaan di dunia. Dan, Motif Teogenetis adalah motif yang berasal dari interaksi antara manusia dengan Tuhan seperti yang terwujud dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya sehari-hari dimana ia berusaha merealisasikan norma-norma agamanya.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motif sosial meliputi cara-cara mengasuh anak (yang meliputi interaksi antara ibu dengan anak, anak dengan keluarga, anak dengan masyarakat luas, dan pendidikan formal) dan lingkungan kebudayaan.

 

8

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi seseorang yaitu dapat dilakukan dengan cara memotivasi dengan kekerasan/motivating by force.

Cara ini biasa terjadi contohnya dalam Angkatan bersenjata dimana seorang pemimpin akan mengancam para serdadu dengan suatu hukuman, jika mereka tidak atau kurang disiplin. Seperti itulah cara yang digunakan, namun biasanya menimbulkan perasaan tidak senang bagi subjek yang terkena. Di dalam masyarakat yang demokratis cara semacam ini kurang begitu tepat, sebab orang akan memiliki sifat ketergantungan yang besar, dan kurang mampu membutuhkan kesadaran. Cara yang lain yaitu dengan bujukan/motivating by enticement. Cara yang kedua adalah dengan cara memberikan bujukan atau hadiah, bila orang lain itu mengerjakan sesuatu.bujukan atau hadiah itu dapat berupa:

  • Untuk buruh atau pekerja akan diberikan tambahan upah.
  • Untuk para pelajar akan memberian nilai yang baik.
  • Dapat juga berupa status.

     Cara yang terakhir yaitu dengan identifikasi/motivating by identivication/ Ego – Involvement. Ini merupakan cara yang terbaik untuk memotivasi orang lain.. Dalam hal ini mereka berbuat sesuatu dengan suatu rasa percaya diri sendiri bahwa apa yang dilakukan itu adalah untuk mencapat tujuan tertentu, ada keinginan dari dalam.

 

B. Kritik dan Saran

Seperti gading yang tak retak, begitupula makalah ini sungguh jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian yang bersifat membangun demi kesempurnaan dan perbaikan penulisan makalah berikutnya.

Terima kasih.

 

9

DAFTAR PUSTAKA

 

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

http://hackz-zone.blogspot.com/2010/03/motif-motif-sosial.html

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/MOTIF_SOSIAL.pdf

 

pentingnya mengikuti UKM di perguruan tinggi

Standard
  1. Pengertian Kegiatan kemahasiwaan

Secara umum yang dimaksud kegiatan kemahasiswaan adalah suatu kegiatan yang bersifat ekstra kurikuler untuk melengkapi kegiatan intra kurikuler, yaitu suatu kegiatan yang dilaksanakan di dalam maupun di luar kampus tanpa diberi bobot sks, yang meliputi : pengembangan penalaran dan keilmuan, bakat minat dan kegemaran,  kesejahteraan mahasiswa, serta bakti sosial mahasiswa.

Kadang kadang masyarakat umum bahkan mahasiswa belum mengetahui secara pasti bahwa ternyata ada kegiatan tersebut di kampus perguruan tinggi , sehingga mereka tidak mengikuti atau mungkin justru sengaja tidak mau mengikuti dengan alasan kurang tertarik, kawatir kalau menganggu perkuliahan, atau sebab lainnya, pada hal banyak keuntungannya kalau mengikuti kegiatan tersebut antara lain : menambah wawasan, menambah pengetahuan, belajar berorganisasi, belajar berkomunikasi, belajar memecahkan masalah.

 

 2. Pentingnya Mengikuti Kegiatan UKM

Kegiatan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi dapat membantu anda di masa depan. kuliah bukan hanya sekedar mencari ilmu saja, akan tetapi juga harus mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. dengan aktif di kegiatan mahasiswa, kita bisa belajar bagaimana cara berorganisasi dan bekerja sama dengan orang lain. hal ini bisa menjadi nilai lebih buat kita saat memasuki dunia kerja.

Pendidikan di luar kuliah dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh universitas. Visi UKM adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan mahasiswa yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka. Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan mahasiswa mengespresikan  diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

Melalui UKM mahasiswa bisa belajar menjadi pemimpin, pengurus, atau bahkan belajar mengemas suatu acara yang menarik dalam sebuah pameran. Dan banyak lagi hal positif yang dapat diperoleh siswa dengan mengikuti UKM.

UKM bisa dibilang penting atau pun bagi beberapa orang mengatakan tidak terlalu penting, tapi coba kita lihat dari sisi baiknya, kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minat masing-masing anak pasti akan lebih terpandu dengan adanya suatu alat yang mendorong secara pelan-pelan. Dengan adanya kegiatan tersebut, kegiatan belajar mengajar juga dapat lebih lancar dan saling menambah wawasan lebih dibandingkan dikelas.

3. Tujuan dan manfaat UKM

Unit kegiatan mahasiswa atau UKM bisa berupa kegiatan seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan akademik. UKM biasanya diadakan oleh pihak universitas itu sendiri. Sebenarnya apa tujuan serta manfaat diadakannya kegiatan UKM tersebut?

UKM diadakan/disediakan oleh pihak universitas untuk mengembangkan potensi, minat, kepribadian, dan bakat yang ada pada mahasiswa dan untuk menggali lebih jauh potensi, minat, kepribadian, dan bakat tersebut.

Misalnya mahasiswa yang memiliki minat dan bakat pada ekstrakurikuler sepak bola untuk mengembangkan bakatnya dan bertemu pemain lainnya. Atau misalkan yang memiliki potensi di bidang bahasa, bisa mengikuti UKM yang menunjang bahasa, misalnnya Bahasa Jepang, Bahasa Jerman dan lain-lain. mengikuti UKM banyak manfaatnya, diantaranya:

  • Menyalurkan minat dan bakat kita pada kegiatan
  • Bisa mengembangkan bakat melalui kegiatan
  • Jika UKM akademis, bisa mendapat pelajaran tambahan dari UKM tersebut
  • Dan tentunya masih banyak lagi

 4. Cara memilih

Mahasiswa baru sering sekali dihadapkan dalam dilema memilihi UKM yang sesuai dengan passion atau ikut UKM tertentu karena diajak teman. Menyalurkan bakat sesuai dengan minat yang dimiliki seseorang seharusnya dapat dilakukan secermat mungkin, salah memilih hanya akan membuang-buang tenaga, pikiran dan biaya. Untuk menghindari hal tersebut perhatikan beberapa tips berikut dalam memilih UKM :

1)   Mengetahui UKM dengan Jelas

Mencari informasi sebanyak mungkin tentang UKM yang ingin kita masuki menjadi modal awal memilih UKM. Biasanya ketika PPA atau pengenalan Pendidikan Akademik sudah terdapat gambaran mengenai seluruh jenis UKM di kampus. Jika masih kurang maka kita bisa mendatangi langsung ke sekretariat UKM.

2)      Sulit Membedakan Passion dan Hobi

Memang sulit membedakan kedua hal ini, yang pelu di ingat kedua hal ini memang mirip tetapi tidak sama. Kita bisa memilih UKM yang sesuai dengan hobi kita. Tidak salah memang, tetapi passion itu bisa diartikan panggilan jiwa, bisa juga diartikan sesuatu yang kita cintai. Terkadang hobi hanya sebatas menciptakan kepuasan tersendiri dalam waktu beberapa saat sedangkan passion dapat mendatangkan manfaat yang nyata bagi kita dan selalu membuat kita bersemangat karena disitulah sebagian tujuan hidup kita. Pilihlah yang sesuai dengan passionmu

3) Menikmati kegiatan UKM

Saat ingin memilih sebuah UKM sebaiknya kita dapat mempertimbangkan hal ini. UKM yang sesuai dengan passion itu dapat membuat kita merasa menikmati kegiatan tersebut dan tidak pernah merasa bosan melakukan kegiatannya. Jika kita menikmati kegiatan tersebut maka akan terasa mudah sehingga bisa dilakukan secara maksimal.

Agar dapat mengembangkan minat dan bakat dalam UKM, kita dapat memilihnya sesuai dengan kemampuan kita agar dapat mengasah kemampuan kita. lalu setelah memilih tentukan target atau titik acuan yang membuat kita termotivasi dan antusias untuk mengikuti UKM tersebut. Jalani UKM tersebut dan terima konsekuensinya dengan hati ikhlas karena ini pilihan kita sehingga kita dapat belajar bertanggung jawab. Jangan lupa pintar-pintar mengatur waktu antara kegiatan akademis dan UKM yang kita jalani.